bank wakTu..

45

Bayangkan ada sebuah bank yang memberimu pinjaman uang sejumlah Rp. 86.400,- setiap paginya.
Semua uang itu harus kau gunakan.
Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak kau gunakan selama sehari.
Coba tebak, apa yang akan kau lakukan?
Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu. Continue reading

Keajaiban Keluarga

49

Lebih kurang satu bulan aku melakukan perjalanan Jawa-Sumatera yang menguras energi, emosi dan pikiranku. Memang, perjalananku kali ini agak berbeda dengan perjalanan-perjalananku sebelumnya. Kalau sebelum-sebelumnya perjalananku lebih kepada sekedar melepas kangen dengan kerabat dan teman-teman atau sekedar “laporan” rutin ke kantor atau juga sekedar “menampakkan” wajah ke mahasiswa, namun kali ini aku melakukan perjalanan dengan misi penting; KELUARGA. Continue reading

Ikrar dan Janji Kita Kepada Allah

38

Dalam ibadah sholat sesungguhnya ada ikrar dan janji kita kepada Allah. Pada sholat fardhu paling tidak kita mengucapkan janji dan ikrar sebanyak 17 kali. Janji dan ikrar dimaksud adalah :

1. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin ,yang artinya ” Sesungguhnya sahalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, Penguasa Alam Semesta” (bagian dari do’a Iftitah). Ini berarti kalau kita sholat dan ibadah harus dengan niat semata-semata untuk mendapatkan ridho Allah dan bukan dengan niat-niat yang lain (agar dipuji atasan, agar diambil menantu oleh Pak Lurah, agar kelihatan alim atau santri dan sebagainya). Demikian pula hidup dan mati kita semuanya untuk ibadah, karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah dan menyembah Allah. Namun hal ini jangan sampai melupakan juga tugas kita yang lain yaitu belajar, bekerja, silaturahmi dan lain-lainnya dengan tetap kita niatkan sebagai ibadah. Continue reading

Cara Ampuh Mendidik Lelaki Iseng

53

Kereta pagi, Stasiun Jawa-Tengah-Paling-Barat, pertengahan minggu kerja.

MANGSA:

Wanita Belum-Paruh-Baya, sendirian, duduk di gerbong kelas tidak-pakai-AC, di kereta api yang tidak-terlalu ramai, pakaiannya serba hitam, kentara belum mandi tapi bercahaya dalam kenikmatan duniawi: membaca buku ditemani kretek dan kopi tubruk di pagi hari.

PEMANGSA:

Lelaki Belum-Paruh-Baya, mengenakan seragam pegawai kereta api, cincin kawin melingkari jari manisnya, bertahun-tahun kerja di kereta jarang melihat orang membaca buku, apalagi yang berpenampilan imut-seram seperti wanita ini.

Di Awal Perjalanan

Di awal cerita “Penjahit Kesedihan”, Lelaki Belum-Paruh-Baya duduk di sebelahnya. Wanita Belum-Paruh-Baya mengangkat mata dan mengangkat alis, lalu kembali membaca. Lelaki Belum-Paruh-Baya gemas. “Mbak mau ke mana? Namanya siapa? Kok judul bukunya aneh? Apa artinya bibir terindah di dunia? BlablaKHASLELAKIISENGblabla…” Continue reading