Hajinya Guru Ngaji

Kyai Cirebon itu hidupnya dari dan untuk mengaji. Orang yang garis hidupnya begitu, umumnya tidak boleh tergoda harta. Atau ajarannya akan jadi basi, dan semua muridnya juga basi.

Makanya Kyai Cirebon itu miskin. Saking miskinnya, kalau mau main ke rumah sahabatnya di Jatibarang, bolak-balik Cirebon-Jatibarang berjalan kaki.

Jatibarang yang di Brebes, lho ya? Jaraknya 70 kilometer!

Suatu kali, Kyai Cirebon gerah, merasa Tuhan memanggilnya Haji. Semua tahu, saat Tuhan Yang Maha Cerewet memanggil, kita hanya bisa menjawab dengan Labbaik.

Maka Kyai Cirebon pergi ke Jatibarang untuk minta didoakan agar rezekinya cukup lancar untuk berangkat haji.

Kyai Jatibarang pun tertawa meledek – antara sahabat, ledek-meledek adalah harta – “Koen ke Jatibarang aja jalan kaki, mau ke Mekkah jalan kaki juga?”

Kyai Cirebon nyengir. Dia yakin dirinya telah dipanggil. Dan dengan cara halal apapun harus menjawab Labbaik. “Pokoknya doakan!”

* * *

Enam bulan kemudian, Kyai Jatibarang meledek lagi sahabat yang muncul di rumahnya. “Pakaianmu serba putih. Mau ngaku-ngaku haji?”

Weits, jangan salah. Aku haji beneran. Mau bilang makasih; berkat doamu, aku jadi berangkat haji.”

Senyum Kyai Jatibarang merekah penuh maklum. “Bagaimana Labbaikmu akhirnya sampai?”

Niki, suatu hari seorang pegawai BUMN minta diangkat jadi murid ngaji. Terus bayarnya dengan mengajak berangkat haji. Gila ga sih? Cuma dengan modal ngaji aja bisa haji.”

Kedua sahabat itu kembali tertawa. Sepaham akan kuasa dan ironisme Sang Maha Pemanggil.

Mungkin Tuhan hanya perlu dipanggil. JawabanNya bagaimana terserah Dia.

___________________
Ditulis oleh : Alia Makki

47 thoughts on “Hajinya Guru Ngaji

  1. ah benar-benar filosofi yang hebat. bahwa Tuhan memang Maha berkehendak atas segala sesuatu. hanya saja saya yang kurang yakin melihat kondisi saya yang sekarang ini.
    .-= mandor tempe punya artikel menarik dengan judul ..Sebuai =-.

  2. hmmm……. seperti halnya ketika sudah berusaha sekeras mungkin dan bersabar seluas mungkin, jika masalah belum terselesaikan juga, maka biarlah DIA yang akan menyelesaikannya… dan hasilnya pasti sangat baik… ( benarkah begitu ? )

  3. memang Allah swt punya kekuasaan sekehendaknya, yg penting kita pasrah dan yakin akan janji Allah swt yg selalu tepat.
    Dulu, saya juga gak kepikiran bisa pergi haji Gus, apalagi sampai 2x.
    ternyata alhamdulillah, dgn memohon tiada putus dan yakin, maka terlaksanalah semua sesuai dengan kehendakNYA.
    setuju dengan tulisan yang terakhir, kita hanya perlu memanggil Allah swt, jawabannya bagaimana terserah DIA.
    salam
    .-= bundadontworry punya artikel menarik dengan judul ..6 Sarang Kuman Yang Terlupakan =-.

  4. Mungkin Tuhan hanya perlu dipanggil. JawabanNya bagaimana terserah Dia.

    Ah kalimat ini Ibu Alia ini tajam sekali …

    Terima Kasih Mas Gus …

    Alhamdulillah akhirnya Blognya mas gus bisa dibuka juga ..

    Salam saya Mas Gus
    Salam saya Bu Alia
    .-= nh18 punya artikel menarik dengan judul ..GONO-GINI =-.

  5. Kehendak sang Maha Cerewet sekaligus Maha Pemberi tidak pernah kita ketahui.
    Selalu ada saja jalan kebaikan untuk orang-orang yang tabah.

  6. Tuhan selalu punya banyak cara yang tak bisa diduga oleh hamba-Nya… jangan-jangan kita juga bisa aja naik haji dari ngeblog 🙂

  7. mbak Alia ora kira-kira.. melas temen kae pak Ustad Cerbon kudu mlaku marang Jatibarang mBrebes.. tapi inilah dihadapan Sang Pencipta semua hal tak ada yang mustahil.. (dari ora hil sing mustahal, iya ora mbak?)
    .-= Vyan RH punya artikel menarik dengan judul ..1 Tahun berlalu, apa yang kucapai? =-.

    • gila ya? aku juga bingung, sahabatan macam apa itu yang sampai ngerelain mlaku cirebon-brebes? mungkin tali silaturrahmi mereka digantung diatas api..atau rahmat.
      (pangapunten ya kang, basa jawane kula kadung ngisin²na. ora apik dinggo…*gugup*)

  8. kisah ini fenomenal buat saya, orang yang miskin kaya Kyai cirebon saja bisa naik haji dalam kehendak yang tak terduga… bahan renungan yang dalam pak Gus…
    .-= Mamah Aline punya artikel menarik dengan judul ..Deja Vu =-.

    • Bu Aline, nggak tau kenapa, tapi kisah² yang dituturkan dari setting “biasa”, sering keliatan lebih memukau bagi yang mau melamunkan memikirkannya. (eh, kalimat itu nyadur dari kitab mana ya? hihi.)

      Kita semua punya cerita luar biasa, bu, tinggal gimana metik hikmahnya.

    • dan banyak pula orang sana( yang sejak lahir tinggal di sana) yang tak juga dipanggil untuk haji. Biarpun saban tahun dia melayani jemaat, bolak-balik medinah-mekah-arafah-mina, hanya karena ordernya belum datang.

  9. di Kebumen ada juga Gus, guru ngaji di hajikan oleh orang berpunya karena anaknya ngaji di guru tersebut. yah….mungkin sudah kuasa Allah SWT orang tersebut mau menghajian guru ngaji putranya. subhanallaah
    .-= Badruz punya artikel menarik dengan judul ..Kampanye =-.

  10. Itulah sebenar-benernya panggilan Haji. Sebenar-benarnya panggilan Allah untuk umatNya meski hanya bermodal yakin. Dan bukan sebuah panggilan Haji dimana untuk menempuh perjalanan ke Mekkah harus menggunakan uang hutang atau mencari biaya dengan sangat memaksa tidak ada di ada-adakan.

  11. Salam Takzim
    Dalam beberapa surat di Alquran saya yakini juga kok pak tentang kun payakun, dengan kalimat itu apapun yang akan dikatakan pasti jadi, Selamat menjadi haji yang mabrur ya kyai Cirebon, semoga akan banyak yang mendapat panggilan termasuk saya Amin
    Salam takzim Batavusqu
    .-= Batavusqu punya artikel menarik dengan judul ..Peduli Sahabat =-.

Leave a reply to Alia Cancel reply